Review Buku Who Moved My Cheese? Karya Spencer Johnson yang merupakan seorang psikolog asal Amerika.
Buku ini termasuk bacaan yang ringan tapi isinya sangat berbobot. Buku Who Moved My Cheese ini menceritakan tentang betapa pentingnya mengantisipasi suatu perubahan. Untuk Pembaca yang tidak suka dengan perubahan. Atau tidak suka dengan tantangan. Disarankan harus membaca cerita buku ini.
Salah satu kesimpulan bisa diambil dari buku ini. Bahwa sebagai manusia tidak boleh takut pada perubahan. Karena itu akan terjadi pada siapapun. Justru yang harus ditakuti adalah rasa aman atau rasa nyaman yang dirasakan. Karena hal tersebut bukan sesuatu yang kekal.
Suatu hari pasti akan dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya untuk berubah. Untuk itu, harus bisa mengantisipasi apapun yang akan terjadi dalam hidup ini.
Empat Tokoh
Di dalam cerita Who Moved My Cheese, terdapat empat tokoh yang hidup dalam sebuah Labirin. Dimana setiap hari menghabiskan waktu untuk mencari Cheese. Supaya dapat bertahan hidup.
Empat tokoh tersebut adalah dua ekor tikus yang namanya Sniff dan Scurry. Seperti tikus pada umumnya, keduanya mempunyai indera penciuman yang tajam. Sehingga Sniff dan Scurry peka terhadap perubahan.
Sniff dan Scurry tidak terlalu pintar. Tapi justru karena Sniff dan Scurry tidak pintar, ketika terjadi sesuatu bisa cepat bergerak dan tidak kebanyakan berpikir.
Selain itu juga dua kurcaci yang ukurannya kurang lebih sama dengan kedua tikus tersebut. Kurcaci di sini gerak-gerik dan tindakannya sama seperti manusia pada umumnya. Kurcaci itu adalah Hem dan Haw.
Sifat kedua kurcaci tersebut yang pertama Hem, Hem tipe orang yang tidak mau melakukan perubahan apalagi kalau sudah merasa nyaman. Kemudian Haw mengerti tentang pentingnya perubahan tapi Haw susah untuk menjalaninya. Berbeda dengan kedua tikus, tadi Ham dan Haw disini sebenarnya pintar.
Cheese Station C
Jadi ceritanya berempat hidup dalam sebuah Labirin. Setiap hari dari pagi sampai malam masing-masing berlarian mencari Cheese yang diinginkan. Setelah susah payah mencari, akhirnya kedua tikus dan kurcaci tersebut berhasil menemukan tumpukan Cheese yang berada di sebuah tempat yang namanya Cheese Station C.
Berempat sangat senang karena di Cheese Station C memiliki Cheese berlimpah. Mungkin cukup untuk makan selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Entah kenapa meskipun setiap hari berempat makan terus, Cheese yang ada di Cheese di Station C tidak habis. Jadi berempat makin senang dengan Cheese yang ada di Station C tersebut.
Sampai di sini berempat mempunyai sifat yang sama yaitu bersungguh-sungguh dalam mencari Cheese tersebut.
Kemudian tiba-tiba muncul perbedaan, dimana Hem dan Haw yang ketagihan dengan Cheese tersebut. Sampai Hem dan Haw pun akhirnya memutuskan pindah rumah ke dekat Cheese Station C.
Kurcaci berpikir karena di Cheese Station C, Cheese sudah banyak jadi tidak perlu capek bangun pagi terus pulang malem untuk mencari Cheese setiap hari. Kurcaci berdua bisa bangun siang kemudian pulang sampai rumah juga lebih cepet. Dan hal inilah yang menjadi rutinitas setiap hari.
Berbeda dengan Hem dan Haw, Sniff dan Scurry tetap bangun pagi dan berusaha mencari Cheese dalam Labirin. Meskipun pada akhirnya Sniff dan Scurry juga ke Cheese Station C. Karena di Cheese Station C memang banyak tersedia Cheese. Tapi kedua tikus tidak hanya sekedar makan Cheesenya saja, namun selalu mencari tahu apakah ada perubahan dengan Cheese yang dimakan. Kedua tikus tersebut peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya.
Cheese Menghilang
Pada suatu hari Cheese yang ada di Cheese Station C tersebut menghilang. Dengan begitu otomatis berempat kehilangan makanan. Disini terdapat perbedaan antara tikus dan kurcaci dalam menghadapi situasi tersebut.
Sniff dan Scurry yang setiap hari bangun pagi begitu sampai di Cheese Station C dan mengetahui Cheesenya menghilang. Tikus berdua tidak mengambil pusing dan langsung bergerak mencari Cheese yang lain. Tikus tidak kaget karena sebenarnya sudah mengetahui kalau tiap hari Cheesenya memang berkurang sedikit demi sedikit. Jadi ketika Cheesenya tersebut tiba-tiba menghilang tikus sudah siap untuk mencari Cheese di tempat lain.
Begitu juga dengan kedua kurcaci Hem dan Haw kaget ketika sampai di Cheese Station C dan melihat Cheese kesukaan menghilang. Kurcaci sedih banget karena Cheesenya bisa menghilang. Apalagi kurcaci sudah terlanjur suka dan ketagihan dengan rasa Cheese.
Dan akhirnya kurcaci pun terdiam di Cheese Station C. Tidak keluar mencari Cheese lagi seperti kedua tikus. Kurcaci mulai mencari tahu apakah Cheese bisa menhilang atau ada yang menyembunyikan.
Kurcaci mulai melakukan investigasi. Beberapa hari kemudian meskipun sudah mengetahui di Cheese Station C tidak ada Cheese lagi tapi tetap bersikeras ingin mengetahui kenapa Cheesenya bisa menghilang.
Setiap hari kurcaci mengeluh karena merasa memiliki Cheese tersebut apalagi kurcaci sudah merasa melakukan yang terbaik untuk mendapatkan Cheese di Cheese Station C. Sehingga kurcaci masih merasa punya hak meskipun nyatanya tidak ada apa-apa di Cheese Station C.
Beberapa saat kemudian karena frustrasi akhirnya Haw pun memutuskan untuk pergi mencari Cheese yang baru. Haw akhirnya sadar kalau hanya mengeluh tidak akan bisa merubah nasib. Dimana kurcaci sedang kelaparan karena kehabisan Cheese.
Awalnya Haw mengajak Hem tapi Hem menolak karena Hem tetap bersikeras ingin mecari tahu kenapa Cheesenya bisa menghilang. Haw sempet beberapa kali mengajak Hem untuk mencari Cheese yang baru tapi karena selalu ditolak
Cheese Station N
Akhirnya Haw pun memberanikan diri untuk mencari Cheese sendirian. Sampai akhirnya dengan penuh perjuangan, Haw berhasil menemukan Cheese baru di Cheese Station N.
Ketika sampai di Cheese Station N, Haw kaget. Karena kedua tikus Sniff dan Scurry lagi menikmati Cheese. Akhirnya bertiga berhasil menikmati Cheese di Cheese Station N. Yang jumlahnya jauh lebih banyak dari Cheese Station C sebelumnya.
Dan diakhir cerita tidak diketahui bagimana nasib Hem. Apakah Hem berhasil mencari Cheese baru atau mungkin Hem mati kelaparan di Cheese Station C.
Cerita singkat yang ada di buku Who Moved My Cheese. bisa diilustariskan untuk para Pekerja kantoran mungkin bisa langsung membayangkan kondisi sekitar. Tentunya situasinya tidak jauh berbeda.
Mungkin Pekerja yang hanya mengetahui perusahaan punya banyak Cheese. Dan setiap hari Pekerja bekerja untuk mendapatkan Cheese tersebut. Beberapa tahun kerja, ternyata Cheesenya tidak bisa habis ada terus lama-kelamaan membuat Pekerja ketagihan. Dan merasa memiliki Cheese diperusahaan tersebut.
Bahkan mungkin ada yang berpikir kalau wajar Pekerja bisa menikmati Cheese disana. Karena Pekerja sudah banyak berjuang dan memberikan kontribusi demi perusahaan. Tetapi bagaimana seandainya tiba-tiba Cheese tersebut bisa menghilang.
Apa yang akan Pekerja lakukan. Apakah seperti Hem mengeluh terus tiap hari tidak bisa terima keadaan seperti itu. Lalu mencoba mencari tahu kenapa Cheesenya bisa menghilang. Hem hanya fokus pada masalah bukan pada solusi.
Atau mungkin bisa seperti kedua tikus tersebut. Tidak perlu pikir panjang. Kalau sudah tidak ada Cheese maka harus segera mencari tempat yang lain.
Atau mungkin bakal seperti Haw yang sebenarnya mengerti kalau harus berubah. Tapi tidak mengetahui harus melakukan apa. Harus dimulai dari mana. Meskipun akhirnya Haw memberanikan diri untuk bergerak dan mencari Cheese di tempat lain. Tetapi Haw kehilangan banyak waktunya.
Kesimpulan
Kesimpulan dari buku Who Moved My Cheese adalah perubahan akan selalu terjadi. Dan pasti akan terjadi tanpa mengenal waktu.
Oke bagi Pembaca yang penasaran dan ingin membaca sendiri langsung membeli bukunya di Marketplace dengan link klik disini.
Baca juga artikelĀ Review Buku Investing For Living