Saham ELIT melakukan pencatatan saham perdana tanggal 6 Januari 2023 Hotman Paris diketahui menguasai 5% saham.
PT Data Sinergitama Jaya Tbk atau lebih dikenal dengan Elitery dengan kode ELIT didirikan pada tanggal 20 Juni 2011 adalah penyedia layanan (managed service) di bidang Teknologi Informasi, khususnya teknologi pusat data terbaru, data center virtual (cloud).
Saat ini, Elitery fokus pada teknologi pusat data terkini yaitu pusat data virtual yang umumnya disebut dengan Komputasi Awan atau “Cloud Computing”.
Hotman Paris Hutapea adalah pengacara, presenter, dan pengusaha Indonesia. Hotman Paris yang terkenal dengan gayanya yang modis mengikut tren fashion dan bergaya hidup mewah.
Namun di dunia pasar modal, nama Hotman Paris tercatat masuk kedalam daftar salah satu pemegang saham ELIT.
Pada saat listing perdana, saham ELIT diperdagangkan pada harga Rp 120 per saham. ELIT resmi melepas sebanyak 500.000.000 lembar saham dalam proses penawaran umum saham atau initial publik offering (IPO) tersebut dan diantara pembelinya adalah Hotman Paris Hutapea.
Menariknya dari 24,61% porsi saham publik tersebut, Hotman Paris diketahui menguasai 5% saham atau setara dengan 101.666.000 lembar saham. Setara dengan nilai Rp 12,12 Milyar jika diasumsikan Hotman Paris membeli saham ELIT di harga perdana.
Sebagai pemanis ELIT pada saat bersamaan menerbitkan sebanyak 250 juta lembar Waran Seri I yang menyertai saham baru. Dengan perbandingan 2 banding 1. Dimana setiap pemegang dua saham baru ELIT berhak memperoleh satu lembar Waran.
Pada tanggal 10 Januari 2023, Saham Hotman Paris mengalami penyusutan dengan menjual sebesar 72.473.400 lembar saham. Dimana memperoleh Rp 11,45 Milyar.
Kepemilikan saham Hotman Paris saat ini tersisa menjadi 29.192.600 lembar saham (1,44%). Kedepannya Hotman Paris mengaku akan menambah kepemilikan sahamnya jika memiliki kinerja yang positif.
Lockup
Pemegang saham dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikannya sampai dengan 8 bulan. Pemegang saham ELIT yang tidak boleh melego saham sesuai aturan yaitu:
- PT Gratus Deo Indonesia sebanyak 557.038.128 saham.
- PT Indonesia Muda Inovatif sebanyak 432. 965.764 saham.
- PT Delemont Global Venture sebanyak 306.291.308 saham.
- PT Inotech sebanyak 124.495.612 saham.
- Jimmy Sugiarto sebanyak 61.246.108 saham.
- Hendra Suryakusuma sebanyak 49.419.612 saham.
Disclaimer:
Artikel ini bukan suatu ajakan membeli atau menjual saham.